Ruben Amorim Mengungkapkan Posisi Pelatih Manchester United Terancam Setelah Kekalahan Ke-17 di Premier League

Dipost baru saja

Manchester United kembali menghadapi kekalahan mengecewakan di Premier League setelah tunduk 0-2 di tangan West Ham di Old Trafford pada Minggu malam. Kekalahan ini menjadi yang ke-17 bagi mereka, menempatkan tim di posisi ke-16 klasemen, yang merupakan posisi terburuk sejak mereka mengalami degradasi pada tahun 1974.

Kondisi ini semakin memperburuk spekulasi mengenai masa depan pelatih Ruben Amorim yang kini merasa posisinya berada dalam bahaya. Dalam konferensi pers yang penuh emosi usai pertandingan, Amorim menyatakan rasa malu dan frustrasi mendalam atas situasi tim saat ini.

Ia mengkritik mentalitas para pemain dan meragukan kemampuannya untuk memperbaiki keadaan. "Bagaimana perasaan seorang manajer Manchester United dalam posisi ini? Malu dan sulit diterima," kata Amorim dengan penuh kekecewaan.

Baca Juga:

https://www.esnline.com/post/mu-fokus-ke-liam-delap-tinggalkan-victor-osimhen Kekalahan ini semakin memperburuk situasi di Old Trafford, di mana tim seharusnya bisa tampil lebih baik, terutama di hadapan pendukung mereka.

Amorim menyampaikan kritik terhadap mentalitas tim yang dianggap telah kehilangan rasa malu terhadap kekalahan, terutama di kandang. "Yang paling mengganggu adalah perasaan bahwa ini semua masih bisa dianggap normal," ujarnya, menyoroti masalah terbesar yang sedang dihadapi klub.

Meskipun Amorim berhasil membawa tim ke final Liga Europa, pencapaian di Premier League sangat mengecewakan. Sejak ditunjuk sebagai pelatih pada bulan November, ia hanya mencatatkan enam kemenangan dari 19 laga.

Dengan kontrak yang masih berlaku hingga 2027, masa depan Amorim di klub kini dipertanyakan. Ia memberi isyarat bahwa jika situasi tidak berubah dalam waktu dekat, ia tidak akan bertahan lama.

"Saya tidak bicara soal pemain, saya bicara soal diri saya sendiri. Tentang budaya di klub dan dalam tim.

Kami harus bergerak dengan percaya diri dan berani di musim panas nanti," tambahnya dengan tegas. Amorim menekankan bahwa masalah utama adalah kurangnya urgensi dalam setiap langkah yang diambil tim, sesuatu yang semakin mengkhawatirkan bagi masa depan klub.

Baca Juga:

https://www.esnline.com/post/trent-alexander-arnold-cetak-gol-kaki-kiri-liverpool-dekat-juara Dalam beberapa pekan mendatang, United akan menjalani dua laga krusial yang sangat menentukan arah mereka musim ini.

Mereka akan menghadapi Chelsea di pertandingan liga terakhir, sebelum bertemu Tottenham di final Liga Europa pada 21 Mei. Hasil dari kedua pertandingan ini bisa menjadi penentu nasib Amorim dan masa depan Manchester United.