Kekalahan Manchester United di Final Liga Europa Jadi Peringatan Keras untuk Renovasi Total Tim
Dipost 1 minggu 6 hari yang laluKekalahan yang dialami Manchester United (MU) dalam final Liga Europa bukan sekadar kekalahan biasa, melainkan peringatan penting yang menandakan perlunya perubahan besar dalam susunan pemain mereka. Mantan pemain Premier League, Micah Richards dan Alan Shearer, dengan tegas menyatakan bahwa MU harus menjalani pembenahan besar agar bisa kembali bersaing di level tertinggi.
Pelatih Ruben Amorim yang diharapkan bisa membawa angin segar justru tampak kurang paham dengan sistem yang dipakainya. Alih-alih menutup musim dengan trofi Liga Europa, kekalahan dari Tottenham justru memperjelas betapa jauh tertinggalnya performa Setan Merah saat ini.
Baca Juga:
Alan Shearer menyebut masalah MU lebih dalam dari sekadar menambah striker baru. Menurutnya, “Mereka butuh kiper baru karena performa penjaga gawang saat ini belum meyakinkan, serta bek tengah yang lebih kokoh.”
Shearer juga menyoroti lemahnya kreativitas di lini tengah dan kebutuhan akan striker kelas atas yang dapat diandalkan di depan. Di sisi lain, Micah Richards menyoroti posisi bek sayap, menyatakan bahwa Diogo Dalot yang dibeli seharga £19 juta masih belum menunjukkan konsistensi yang dibutuhkan.
Richards menilai sistem wing-back MU membutuhkan pemain yang mampu mengirim crossing dengan tepat, tetapi pemain yang ada sering gagal melakukan hal tersebut. Yang lebih mengkhawatirkan, sistem Amorim justru membatasi potensi pemain.
“Lihat saja bagaimana Hojlund jarang mendapat suplai bola, dan Bruno Fernandes harus bekerja keras sendirian,” jelasnya.
Baca Juga:
“Dengan gaya bermain saat ini, pemain bintang pasti akan berpikir ulang untuk bergabung,” tambahnya. Di tengah kritik tajam terhadap MU, Richards justru memuji strategi matang yang diterapkan Tottenham.
Meskipun permainan mereka belum sempurna, pelatih Ange Postecoglou berhasil mengatur taktik dan membawa pulang trofi setelah 17 tahun penantian. Final Liga Europa ini mungkin termasuk salah satu yang paling tidak menarik, namun kemenangan Tottenham membuktikan bahwa kematangan strategi dan mental juara jauh lebih penting.
Bagi MU, kekalahan ini menjadi sinyal kuat bahwa renovasi total skuad adalah langkah mutlak untuk bangkit kembali.