Bruno Fernandes Terancam Hengkang: MU di Persimpangan antara Uang dan Visi Pelatih
Dipost 1 hari 16 jam yang lalu
Manchester United kini berada dalam situasi genting terkait masa depan kapten mereka, Bruno Fernandes. Pemain asal Portugal ini menjadi pusat tarik ulur antara manajemen yang mempertimbangkan penjualannya demi stabilitas keuangan, dan pelatih Ruben Amorim yang ngotot mempertahankannya sebagai poros utama tim.
Musim lalu menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah klub, dengan MU hanya finis di posisi ke-15 Liga Premier Inggris. Kegagalan lolos ke kompetisi Eropa ditambah kekalahan menyakitkan dari Tottenham di final Liga Europa memperburuk kondisi finansial klub, memaksa manajemen mencari cara untuk menutup kekurangan dana.
Baca Juga:
Klub raksasa Arab Saudi, Al-Hilal, disebut siap menggelontorkan dana hingga £100 juta (sekitar Rp2 triliun) demi mendatangkan sang gelandang kreatif. Angka tersebut cukup besar untuk membantu MU membangun ulang skuad mereka.
Namun, Amorim menegaskan bahwa Fernandes adalah bagian penting dari proyek jangka panjang yang ia rancang di Old Trafford. Dalam tur pramusim di Asia, Amorim menyampaikan keyakinannya bahwa Fernandes akan bertahan jika melihat komitmen klub terhadap perubahan.
“Kami telah melakukan transformasi besar dalam budaya kerja, struktur organisasi, dan intensitas latihan. Jika dia menyadari itu, saya yakin dia akan memilih untuk tetap bersama kami,” ujarnya.
Namun, visi Amorim itu tampaknya berseberangan dengan strategi pemilik baru klub, Sir Jim Ratcliffe. Berdasarkan laporan dari Daily Star, Ratcliffe bersedia melepas Fernandes demi menyelesaikan krisis keuangan klub.
Ketegangan antara sang pelatih dan pemilik pun dikabarkan mulai menguat, dan Amorim disebut akan kecewa berat jika Fernandes benar-benar dilepas.
Baca Juga:
Di satu sisi, menjual Fernandes bisa membuka peluang perekrutan pemain baru seperti Matheus Cunha. Namun, kehilangan sang kapten juga berarti menggugurkan fondasi utama dari proyek pembangunan Amorim.
Kini, pilihan antara menjaga bintang atau menyelamatkan keuangan menjadi ujian besar bagi manajemen Setan Merah.
